nusakini.com - Internasional - Presiden Amerika Serikat menyarankan pemimpin-pemimpin politik Haiti untuk bersatu demi kebaikan negara mereka. Pada hari Senin (12/7), ia mengatakan warga Haiti pantas mendapatkan kedamaian dan keamanan.

Biden memberitahu para wartawan bahwa ia mengikuti perkembangan setelah pembunuhan Presiden Haiti, Jovenel Moise pada hari Rabu (7/7), dengan dekat.

Moise ditembak mati di rumahnya yang terletak di Port-au-Prince, ibukota Haiti, pada pagi hari tanggal 7 Juli. Istrinya mengalami luka serius dalam penyerangan ini dan ia dilarikan ke rumah sakit di Miami, Florida, untuk perawatan lebih lanjut.

Biden mengatakan ia telah menugaskan delegasi ahli untuk mengevaluasi situasi dan menentukan di mana Amerika Serikat bisa memberikan dukungannya.

Tim pejabat AS yang beranggotakan dari departemen Keadilan, Pertahanan Dalam Negeri, dan Dewan Keamanan Nasional tiba di Haiti pada hari Minggu (11/7), Gedung Putih mengumumkan, untuk membantu penyelidikan. Bantuan ini sebagai respon kepada Haiti yang meminta bantuan.

Emily Horne, juru bicara Dewan Keamanan mengatakan semua delegasi telah meninjau kembali keamanan infrastruktur dengan pemerintahan Haiti dan sudah bertemu dengan kepolisian Haiti yang sedang menginvestigasi pembunuhan.

Horne menambahkan delegasi ini sudah bertemu dengan Penjabat Perdana Menteri Claude Joseph dan Perdana Menteri Ditunjuk Ariel Henry dalam rapat secara bersamaan, sekaligus dengan Presiden Senat Joseph Lambert, untuk mendorong dialog terbuka dan konstruktif demi mencapai kesepakatan politik yang bisa membuat negara ini mengadakan pemilihan yang adil dan bebas.

Horne kemudian menyatakan dalam semua rapat yang diadakan, delegasi ini berkomitmen untuk mendukung pemerintahan Haiti yang sedang mencari keadilan dari kasus ini. Mereka juga menegaskan dukungan AS untuk warga Haiti di masa yang berat ini.

"Amerika Serikat berdiri bersama agar Haiti bisa menjadi negara yang lebih aman dan demokratis," tulis Horne dalam sebuah pernyataan.